Daftar isi
Pengertian, Fungsi, Kegunaan dan Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih pada
– Aktiva Bersih adalah jumlah dari semua aktiva perusahaan dikurangi jumlah semua kewajiban. Fungsinya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya. Kegunaannya adalah untuk mengukur likuiditas dan untuk membandingkan kinerja perusahaan. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi total kewajiban dari total aktiva.
Saat ini berbagai instrumen investasi semakin banyak dilirik oleh banyak orang untuk menambah aset keuangannya. Salah satu instrumen investasi yang semakin diminati adalah reksa dana. Di bidang reksa dana, sering terdengar berbagai istilah yang masyarakat umum tidak mengetahui arti umumnya, termasuk Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Sederhananya, Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah harga atau kekayaan bersih unit produk atau unit reksa dana yang diperdagangkan di pasar. Biasanya, NAV digunakan untuk mengidentifikasi peluang potensial dalam sekuritas. Diantaranya adalah obligasi, saham, surat berharga pasar uang, dan deposito.
Memahami Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Nama lain dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB). Ada berbagai tujuan dan fungsi dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) ini.
Istilah NAB/NAB semakin populer dengan penentuan dan penilaian harga dana, yang diperoleh dengan membagi selisih kewajiban dan aset dengan jumlah unit/saham yang dimiliki investor.
Nilai Aktiva Bersih adalah nilai wajar portofolio reksa dana, tentunya setelah dikurangi biaya operasional reksa dana. Nilai Aset Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) dihitung sebagai nilai aset entitas dikurangi total nilai kewajiban.
Oleh karena itu, NAB/NAB ini mewakili kurs “per saham” yang membuatnya lebih mudah digunakan untuk penilaian dan juga perdagangan.
Fungsi dan Penggunaan Nilai Aktiva Bersih/ Nilai aset bersih
Pada dasarnya, setiap produk atau bisnis keuangan yang relevan dan sesuai dengan konsep akuntansi untuk aset dan liabilitas dapat memiliki NAB. Dalam konteks badan usaha atau perusahaan, selisih antara kewajiban dan aktiva dikenal dengan net worth dari modal perusahaan.
NAB/NAB seringkali sama, atau setidaknya mendekati, nilai buku bisnis. Perusahaan yang dinilai memiliki prospek pertumbuhan tinggi dinilai lebih dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang diperkirakan.
Bahkan, untuk bisa menemukan investasi yang overvalued atau undervalued, Net Asset Value (NAB) sering disamakan dengan kapitalisasi pasar. Selain itu, ada juga beberapa rasio keuangan yang menggunakan kelipatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau nilai suatu perusahaan untuk keperluan analisis.
Nilai aset bersih sebagai Parameter Kinerja Reksa Dana
Nilai Aktiva Bersih (NAB) dengan kata lain digunakan sebagai pembagi dalam menentukan jumlah unit penyertaan saat membeli reksa dana. NAB merupakan alat untuk mengukur kinerja investasi pengelolaan reksa dana.
Jadi, jika nilai aset bersih meningkat dalam satu periode, maka kinerja reksa dana tersebut positif dan menguntungkan investor. Meski begitu, nilai aktiva bersih yang tinggi bisa terjadi karena reksa dana sudah ada sejak lama (lama sekali).
Di sisi lain, kinerja reksa dana dipengaruhi oleh kemampuan manajer investasi dalam memilih portofolio yang menjadi asetnya. Jika kinerja reksa dana relatif baik, maka Nilai Aktiva Bersih atau Net Asset Value juga akan meningkat dari waktu ke waktu.
Jadi investor harus lebih memperhatikan pertumbuhan harga dari Nilai Aktiva Bersih daripada total harga dari Nilai Aktiva Bersih itu sendiri.
Meningkatkan MENANGKAP Mendatangkan Keuntungan Reksa Dana
Harga NAV berubah setiap hari, dan dihitung ulang serta diperbarui pada hari kerja. Hal ini terjadi karena nilai investasi di pasar selalu naik turun dan berfluktuasi.
Saat yang paling tepat untuk menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah pada akhir setiap perdagangan, berdasarkan harga pasar saat ini dari sekuritas portofolio penutupan.
Keuntungan berinvestasi reksa dana berasal dari kenaikan NAB alias nilai aktiva bersih reksa dana tersebut. Jadi bagi Anda yang berinvestasi di reksa dana, NAB yang meningkat akan mendatangkan keuntungan bagi Anda.
Rumus Perhitungan atau Formula MENANGKAP Dana bersama
Melalui NAB, investor dapat memperoleh informasi tentang keuntungan yang diperoleh dari reksa dana. Investor dapat memperkirakan berapa banyak instrumen investasi yang akan dibeli. Investor juga dapat menyesuaikan dana yang mereka miliki untuk diinvestasikan.
Sederhananya, Nilai Aktiva Bersih atau Nilai Aktiva Bersih reksa dana dihitung dengan menjumlahkan total kekayaan bersih reksa dana secara keseluruhan, kemudian membaginya dengan jumlah unit yang beredar.
Berikut rumus menghitung NAB Reksa Dana:
Nilai Aktiva Bersih atau Net Asset Value = (Aset – Kewajiban): Jumlah saham yang beredar.
Baca Juga: Daftar Reksa Dana Pasar Uang Terbaik 2023, Bestie Must Have
Ilustrasi Perhitungan NAB Reksa Dana
Misalnya, ada reksa dana dengan total investasi USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) di berbagai surat berharga. Total aset ini dihitung berdasarkan harga penutupan hari itu untuk setiap aset individual.
Aset tersebut juga memiliki kas sebesar US$7 juta, dengan total piutang sebesar US$4 juta. Jadi pendapatan yang harus dibayarkan pada hari itu adalah 75 ribu US Dollar.
Dalam liabilitas jangka pendeknya, dana tersebut memiliki Rp 187 miliar atau 13 juta US Dollar. Sedangkan totalnya, ada kewajiban jangka panjang Rp 28 miliar atau US$ 2 juta.
Kemudian ada juga kewajiban pembayaran yang harus dibayar pada hari itu yaitu Rp 14 miliar atau 10 ribu dollar AS. Diketahui juga bahwa dana ini memiliki 5 juta saham beredar.
Jika ingin menggunakan rumus Nilai Aktiva Bersih di atas, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
NAB/NAB = [( $ 100.000.000 + $ 7.000.000 + $ 4.000.000 + $ 75.000) – ( $ 13.000.000 + $ 2.000.000 + $ 10.000)] : 5.000.000 = ($111.075.000 – $15.010.000) : 5.000.000 = $19.21
Berdasarkan contoh ilustrasi di atas, terlihat bahwa suatu saat saham reksa dana akan diperdagangkan dengan harga $19,21, yang setara dengan Rp 277 ribu per saham.
MENANGKAP Berbeda dari AUM (Aset Di Bawah Manajemen)
Sering disalahpahami, AUM dan NAV keduanya secara tidak langsung mewakili kinerja manajemen investasi. Namun, AUM dan NAV adalah dua istilah yang berbeda.
Selain Nilai Aktiva Bersih (NAB), istilah lain yang penting untuk diketahui adalah AUM. Dalam reksa dana, AUM adalah Asset Under Management dan mengacu pada jumlah total dana yang dikelola oleh manajer investasi.
Perlu dipahami bahwa AUM adalah informasi penting dan harus dipantau oleh investor. Hal ini karena AUM terkait dengan strategi investasi dan arus produk investor, yang pada akhirnya akan menentukan kekuatan perusahaan.
Jika total AUM lebih tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat sama dengan produk reksa dana dan manajer investasi yang bersangkutan. Dengan kata lain, tinggi rendahnya AUM merupakan salah satu ukuran kualitas pelayanan yang diberikan oleh manajer investasi.
Baca Juga: Daftar Reksa Dana Saham Terbaik 2023 Pilihan Investor Pemula
Mengenal Unit Penyertaan (UP) dalam Reksa Dana
Hal lain yang penting untuk dipelajari dalam NAB selanjutnya adalah Unit Penyertaan (UP). Unit Penyertaan Reksa Dana adalah unit yang digunakan dan diperhitungkan dalam kepemilikan Reksa Dana.
UP juga merupakan hasil pembagian modal investasi investor dengan NAB/NAB reksa dana. Jika investor tidak menarik atau menambah investasinya, jumlah reksa dana tidak akan bertambah atau berkurang. UP ini juga sebagai bukti partisipasi investor pada produk reksa dana.
Jumlah UP reksa dana yang beredar dapat dijadikan tolok ukur yang menunjukkan bahwa masyarakat menyukai reksa dana dan banyak yang membelinya. Seperti diketahui, produk reksa dana diperdagangkan secara unit.
Unit yang diperoleh dihitung berdasarkan jumlah uang investasi dibagi dengan nilai aset bersih pada saat pembelian. Misalnya seseorang membeli reksa dana dengan nilai aktiva bersih 1000/unit senilai Rp 10 juta. Maka orang tersebut akan mendapatkan 10.000 unit reksa dana.
Tahu Rasio Biaya (Biaya operasional) dalam Reksa Dana
Untuk lebih memahami cara kerja investasi reksa dana secara keseluruhan, ketahui juga tentang Rasio Pengeluaran atau Biaya Operasional. Rasio Pengeluaran (Operating Expenses) adalah rasio biaya operasional pengelolaan dana investasi suatu dana investasi terhadap rata-rata NAB dalam setahun.
Rasio Biaya digunakan untuk mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses pengelolaan reksa dana. Manajer Investasi yang terampil dan andal dalam mengelola reksa dana akan menjaga biaya operasional ini sekecil mungkin dengan cara yang efisien.
Sebaliknya, Rasio Pengeluaran akan tampak besar jika Manajer Investasi menjalankan strategi manajemen yang aktif namun tidak efisien. Misalnya biaya pemilihan broker yang mahal, biaya transaksi yang tinggi, biaya administrasi, pengelolaan dan perawatan yang tinggi, penggunaan konsultan yang tidak efektif dan efisien, dll yang menyebabkan Expense Ratio membengkak.
Rumus perhitungan Biaya Pengelolaan (Expense Ratio) adalah:
Rasio Pengeluaran = Pengeluaran Biaya: Rata-rata Nilai Aktiva Bersih.
Meningkatkan Pengetahuan dan Pengalaman Investasi untuk Kembali maksimum
Berikut adalah rincian informasi mengenai NAB/NAB yang saling terkait dengan AUM, UP dan Rasio Pengeluaran. Untuk mengoptimalkan hasil investasi reksa dana, selalu tingkatkan pengetahuan dan pengalaman Anda tentang reksa dana dan cara kerjanya.
Mulailah berinvestasi dengan nominal kecil terlebih dahulu dan jangan lupa minimalkan biayanya. Yang terpenting, pilihlah produk reksa dana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda agar imbal hasil Anda maksimal.
Baca Juga: Fund Fact Sheets, Dokumen Penting untuk Membantu Investor Memahami Pengelolaan Reksa Dana
#Pengertian #Fungsi #Kegunaan #dan #Cara #Menghitung #Nilai #Aktiva #Bersih #pada Pengertian, Fungsi, Kegunaan dan Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih pada