Majikanpulsa.com – Porsema LP Ma’arif di Jawa Tengah digelar setelah dihentikan sementara karena pandemi. Wagub mengapresiasi adanya cabang seni dan olahraga yang dipertandingkan dalam Porsema XII. Budaya NU yang dilestarikan melalui kesenian dan olahraga, menurutnya, menjadi salah satu media berdakwah. Porsema kali ini diikuti oleh 6.415 peserta dari 31 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
[ad_1]
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Setelah dihentikan sementara karena pandemi, Pekan Olahraga dan Pendidikan (LP) Ma’arif (Porsema) Jawa Tengah digelar.
Porsema XII digelar di Kabupaten Semarang dan dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen, di kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/2/2023). malam.
Acara pembukaan Porsema XII kali ini, juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian tradisional khas Kabupaten Semarang, antara lain tari topeng hitam, drama moderasi religi kolosal dan wayang kulit.
Wagub mengaku senang, sebanyak sembilan cabang olahraga (cabor) dan 14 seni dilombakan dan dipertandingkan dalam Porsema XII Jateng tahun ini.
Khusus untuk cabang seni, Taj Yasin memberikan apresiasi. Menurutnya, kesenian merupakan salah satu media bagi Nahdlatul Ulama (NU) untuk berdakwah dan mencontoh Walisongo yang memandang budaya secara positif dalam praktik dan dakwah keagamaan.
Sehingga jika banyak cabang kesenian yang dilombakan dalam Porsema LP Maarif ini, itu adalah bagian dari upaya menghidupkan (melestarikan) budaya NU. “Dalam bidang seni dan olahraga, Gus Dur (Presiden RI ke-4) juga merupakan insan NU yang tertinggal dari tradisi budaya yang dilestarikan NU,” ujarnya.
Wagub juga mencontohkan, salah satu prestasi seni warga NU yang menonjol adalah Qira’atul Kutub, yakni membaca kitab Arab klasik yang biasa disebut kitab kuning, menerjemahkan, dan menjelaskan isinya.
Dalam Musabaqoh Qira’atul Kutub, warga NU kerap berprestasi. “Ada beberapa organisasi yang mengadakan lomba qiro’arul kutub, ternyata pondok pesantren yang bernaung di bawah NU juga menang,” ujarnya.
Bahkan ketika diadakan pertemuan ulama di Libanon beberapa tahun lalu, kata Taj Yasin, para ulama mengakui bahwa yang memiliki keterampilan membaca kitab adalah warga NU.
Karena itu, budaya NU ini juga harus menjadi perhatian. “Jadi dalam lomba ini, selain olahraga kita juga harus menonjolkan kesenian, karena itu bagian dari karya Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Di sisi lain, Wagub juga menyebut terselenggaranya Porsema di Jawa Tengah menunjukkan kemandirian NU. “Selain itu, NU juga bisa membuktikan kerjasama PCNU di Jawa Tengah untuk memfasilitasi kegiatan Porsema LP Ma’arif ini,” ujarnya.
Ketua LP Ma’arif NU Jateng, R Andi Irawan mengatakan, Porsema tahun ini diikuti oleh 31 kabupaten/kota di Jawa Tengah dari 3.915 satuan pendidikan Ma’arif dengan total peserta 6.415 orang.
Ia mempertandingkan sembilan cabang olahraga antara lain futsal, bulu tangkis, sepak takraw, tenis meja, lari sprint, lari jarak jauh, bola voli, catur dan senam NU serta 14 seni rupa. “Di antaranya seni kaligrafi, debat bahasa Arab, desain poster, pidato bahasa Arab, film dokumenter, dan puisi religi,” jelasnya.
[ad_2]
#Buka #Porsema #XII #Taj #Yasin #Bagian #Seni #Dakwah #Republika #Online Buka Porsema XII, Taj Yasin Bagian Seni Dakwah NU | Republika Online
Source: repjogja.republika.co.id