Majikanpulsa.com – Makanan beku sudah lama dipopulerkan secara komersial dan sudah digunakan oleh masyarakat Inuit di Kutub Utara. Tidak ada perbedaan kandungan gizi antara makanan segar dan beku, keduanya mengalami proses pembekuan untuk menjaga kesehatan dan kandungan nutrisi. Seafood by Aruna adalah pemasok makanan laut yang bersih dan siap diolah dengan sistem pembekuan yang menjaga kandungan gizi.
Makanan beku sudah lama dipopulerkan secara komersial dan digunakan oleh masyarakat Inuit. Tidak ada perbedaan kandungan gizi antara makanan segar dan beku, keduanya mengalami proses pembekuan untuk menjaga kesehatan dan nutrisi. Seafood by Aruna adalah pemasok makanan laut yang bersih dan siap diolah dengan sistem pembekuan yang menjaga kandungan gizi.
[ad_1]
Dunia kerja serba cepat, membuat orang tidak punya waktu untuk pergi ke pasar setiap hari untuk membeli makanan segar. Apalagi sekarang sudah tersedia makanan beku (makanan beku) yang tidak mudah didapat, tetapi juga dijual dengan harga yang terjangkau.
Lalu timbul pertanyaan, apakah konsumsinya terlalu sering makanan beku apakah akan berpengaruh pada kesehatan anda?
Menurut Co-Founder & Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, isu yang beredar mengenai makanan beku yang tidak sehat sebenarnya adalah disinformasi atau misinformasi.
“Informasi itu membingungkan masyarakat. Padahal mereka tahu bahwa semua makanan beku itu sama saja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2).
Padahal, lanjut Utari, secara umum makanan beku terbagi menjadi dua kelompok yaitu membeli makanan laut dan membeli produk makanan olahan siap saji.
“Aeperti menyatakan bahwa berbagai institusi kesehatan banyak mengkonsumsi produk olahan siap saji adalah hal yang baik. Karena produk makanan olahan mengandung kalori tinggi dan banyak zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan jika sering dikonsumsi,” ujarnya.
Baca juga: Berikut Tips Membekukan Buah dan Sayur
Stigma tersebut mempengaruhi makanan segar yang Anda beli, karena sebagian besar produk yang dijual di pasaran adalah produk beku siap pakai.
“Masih banyak yang belum tahu makanan beku itu dari produk makanan segar yang tetap bergizi dan sehat,” katanya.
Industri telah memperkenalkan teknik pengawetan makanan yang telah dipopulerkan secara komersial sejak tahun 1920-an.
Teknik tersebut ditujukan untuk menjaga kesehatan dan gizi, tanpa memberikan zat tambahan.
“Bahkan masyarakat asli suku Inuit di Kutub Utara sudah lama menggunakan teknik pembekuan tradisional sehingga bisa menyimpan cadangan makanan lebih lama,” katanya.
Mengutip pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, Dr. Penny Lukito, pangan yang proses distribusinya bersuhu -18°C dari rantai distribusi ke konsumen, bisa masuk kategori tersebut. dari makanan beku.
Sedangkan untuk makanan yang disimpan sementara pada suhu beku minimal -18°C untuk menjaga waktu penyimpanan, disebut makanan olahan siap saji seperti nugget, sosis, bakso, dll.
Ahli gizi juga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kandungan gizi makanan segar dibandingkan dengan makanan beku.
Karena makanan segar mengalami proses pembekuan untuk menjaga kesehatan dan kandungan nutrisi didalamnya.
Namun, makanan yang tidak bisa dibeli bisa kehilangan nutrisi akibat udara, sinar matahari, dan suhu tinggi.
Karena itu, makanan laut beku dapat dikonsumsi secara teratur. Apalagi sebentar lagi Valentine’s Day.
Momen tersebut bisa dimanfaatkan dengan memasak makanan laut yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi tinggi.
Aruna baru-baru ini memasuki pasar makanan beku dengan nama Seafood by Aruna yang tersedia di berbagai platform penjualan makanan laut online. Produk ini bisa menjadi solusi karena bersih dan siap diolah.
Seafood oleh Aruna as pemasok makanan laut Kesegaran terpercaya sudah tidak diragukan lagi karena sistem pembekuan yang digunakan menjaga kandungan gizi seafood favorit keluarga. (RO/OL-09)
[ad_2]
#Sering #Mengonsumsi #Seafood #Beku #Sehatkah Sering Mengonsumsi Seafood Beku, Sehatkah?
Source: mediaindonesia.com