Rupiah Melemah, Pasar Perhatikan Arah Kebijakan The Fed – Makro Katadata.co.id

Majikanpulsa.com – Rupiah dibuka melemah 23 poin ke level Rp 15.120 per dolar AS. Melemahnya rupiah didorong oleh kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga akibat data ketenagakerjaan AS yang kuat. Analis memprediksi rupiah masih melemah menuju Rp 15.150 dengan potensi support di kisaran Rp 15.080 per dolar AS. Namun, perekonomian global mulai menunjukkan perbaikan.

[ad_1]

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 23 poin ke level Rp 15.120 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Nilai tukar rupiah melemah sejalan dengan kekhawatiran pasar bahwa The Federal Reserve atau The Fed masih akan menaikkan suku bunga mengingat kuatnya data ketenagakerjaan pekan lalu.

Mengutip Bloombergrupiah terus melemah menuju Rp 15.138 pada pukul 09:50 WIB, terkoreksi 0,27% dari penutupan kemarin di Rp 15.097 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya datar pagi ini. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia 0,24%, baht Thailand 0,09%, yuan China dan yen Jepang 0,04%, rupee India 0,03%, peso Filipina 0,16%, dolar Taiwan 0,13%, dolar Singapura 0,05%.

Analis DCFX Lukman Leong memprediksi rupiah masih akan melemah pada perdagangan akhir pekan ini dengan kisaran Rp15.050-Rp15.200 per dolar AS. Dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi AS juga naik.

“Investor tampak ragu dan khawatir penurunan inflasi akan melambat menyusul data nonfarm payroll pekan lalu. Investor akan menunggu beberapa pejabat untuk memberikan pernyataan tersebut,” ujar Lukman dalam catatannya hari ini, Jumat (10/2).

Data ketenagakerjaan AS awal 2023 menunjukkan situasi yang sangat kuat di akhir musim dingin lalu. Hal itu tercermin dari data pembayaran gaji alias pekerja non pertanian penggajian nonpertanian Januari lebih dari 517 ribu, hampir 2 kali lipat dari bulan lalu dan jauh dari estimasi pasar 187 ribu. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4%, rekor terendah sejak Mei 1969. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,6%.

Lukman menyebutkan pasar ini juga akan menunggu data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis beberapa waktu mendatang. Mengutip investasi.com, inflasi diperkirakan masih tinggi sebesar 6,2% per tahun, namun turun dari bulan lalu sebesar 6,5%.

Sementara itu, Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan melemah hari ini seiring dengan kekhawatiran The Fed akan terus menaikkan suku bunga. Sentimen risiko kematian rupiah berpeluang menguat menuju Rp 15.150 dengan potensi support di kisaran Rp 15.080 per dolar AS.

“Di sisi lain, perekonomian global mulai menunjukkan perbaikan yang ditunjukkan oleh riset lembaga keuangan. Pertumbuhan ekonomi yang baik juga ditunjukkan di Indonesia,” kata Ariston dalam catatannya.

[ad_2]

#Rupiah #Melemah #Pasar #Perhatikan #Arah #Kebijakan #Fed #Makro #Katadata.co.id Rupiah Melemah, Pasar Perhatikan Arah Kebijakan The Fed – Makro Katadata.co.id

Source: katadata.co.id