Rupiah Menguat ke 15.096 per US$ Berkat Komentar Pejabat Fed – Makro Katadata.co.id

Nilai tukar rupiah ditutup 0,34% ke level Rp 15.096 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Penguatan dolar AS terkoreksi oleh komentar dovish Gubernur Bank Sentral AS, The Fed dalam sebuah acara tadi malam.

Rupiah menguat untuk pertama kalinya pada perdagangan pekan ini setelah dua hari berturut-turut melemah. Koreksi rupiah di awal pekan ini terutama terjadi karena pasar menerapkan arah kebijakan ke depan The Fed dengan menggunakan data ketenagakerjaan yang dirilis akhir pekan lalu dan diset dari estimasi pasar.

Mayoritas mata uang Asia lainnya mengganggu ini. Peso Filipina 0,47%, rupee India 0,20%, yuan China 0,02%, ringgit Malaysia 0,09%, baht Thailand 0,21%, dolar Taiwan dan Singapura 0,06%, dan yen Jepang 0,23%. Sebaliknya, won Korea Selatan terkoreksi 0,35% bersama dengan dolar Hong Kong sebesar 0,01%.

Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh komentar dovish Gubernur Fed Jerome Powell kemarin. Powell memiliki kemungkinan untuk naik lebih tinggi jika data ketenagakerjaan menunjukkan masih kuat dan inflasi terus meningkat. Namun, ia juga menyatakan proses disinflasi, penurunan inflasi, mulai terjadi.

Komentar Powell tentang disinflasi menyebabkan dolar AS melemah hari ini. “Jerome Powell gagal memberi tanda baru dorongan hawkish, membuat investor yakin suku bunga tidak akan berlanjut,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam catatannya malam ini, Rabu (8/2).

The Fed telah menaikkan suku bunga delapan kali sejak kenaikan pertama pada Maret tahun lalu. Suku bunga telah naik sebesar 450 bps atau 4,5%, dengan kenaikan mulai berkurang hanya seperempat poin persentase pada pertemuan terakhir.

Rupiah terkoreksi tajam pada awal perdagangan pekan ini karena pasar khawatir Fed akan terus melakukannya hawkish tahun ini setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan kondisi yang masih kuat pada Januari 2023. Hal ini tercermin dari data nonfarm payrolls nonpertanian Januari yang mencapai 517 ribu, hampir 2 kali lipat dari bulan sebelumnya dan jauh dari perkiraan pasar sebesar 187 ribu.