[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Baru-baru ini penerbangan Susi Air menjadi sorotan publik setelah tersiar kabar salah satu pesawat dibakar dan pilot serta lima penumpang tertinggal. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua pada Selasa pagi, 7 Februari 2023.
“Kami telah menyandera pilot dan kami membawanya keluar,” kata Egianus Kogoya, pemimpin Grup Bersenjata, dalam pernyataannya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lima penumpang pesawat Susi Air berhasil dievakuasi usai penangkapan dan pembakaran pesawat oleh KKB bernama TTPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya. Sementara pilot masih dalam tahap pencarian.
“Untuk para penumpang sekarang sudah diamankan semua, sudah dievakuasi. Tidak ada sandera,” kata Listyo kepada wartawan usai rapat pimpinan di Jakarta Selatan, Rabu, 8 Februari 2023.
Berdiri Susi Air
Di balik kasus yang menimpa Susi Air, maskapai ini punya sejarah panjang. Diposting oleh Susiair.com, pesawat ini beroperasi sejak 2004. Sesuai dengan namanya Susi Air, dibangun oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Awalnya, Susi hanya membeli beberapa peswat untuk mendukung dan menyelamatkan kegiatan usahanya menangkap ikan. Dengan menghemat biaya transportasi dari Pangandaran ke berbagai daerah di Indonesia.
Tak hanya digunakan untuk bisnis, pesawat Susi juga digunakan untuk misi kemanusiaan. Saat terjadi tsunami di Aceh tahun 2004, Susi mendukung kapal untuk mengirimkan bantuan logistik. Susi menyiapkan dua pesawat yang beroperasi di sekitar Medan.
Hingga tahun 2006, Susi Air memperluas jangkauannya dengan menambah rute penerbangan di luar wilayah Medan. Hingga saat ini, Susi Air memiliki 2 basis operasional yang berlokasi di beberapa titik di Indonesia. Mulai dari Medan, Banda Aceh, hingga Merauke.
Penerbangan Susi Air didukung oleh 140 pilot, 75 insinyur dan mekanik pesawat terbang, serta 650 staf darat dan sumber daya pendukung lainnya. Selain itu, Susi Air melayani 196 rute penerbangan domestik dan 32 rute penerbangan komersial. Susi Air mengklaim telah mengoperasikan rata-rata 150 – 225 penerbangan per hari dengan jam terbang hingga 40.800 jam per hari.
YOLANDA AGNE
Pilihan Redaksi: Jenazah Susi Air Disandera TPNPB-OPM di Nduga Papua, Ini Komentar Susi Pudjiastuti
Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.
[ad_2]
Pesawat Udara Susi Dibakar TPNPB-OPM, Memulai Sejarah Susi Pudjiastuti Membangun Maskapai Itu
#Pesawat #Udara #Susi #Dibakar #TPNPBOPM #Memulai #Sejarah #Susi #Pudjiastuti #Membangun #Maskapai #Itu
Source: bisnis.tempo.co