Nasib Simpang Siur Pilot Susi Air: Sandera OPM atau Selamatkan Diri

Majikanpulsa.com – Pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens, masih dicari setelah pesawatnya dibawa ke lapangan terbang di Papua Tengah pada Selasa (7/2). Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku memiliki pilot pesawat tersebut. Namun, Panglima TNI menyangkal klaim itu dan GPS pilot juga sudah berhenti bekerja. Saat ini, upaya sedang dilakukan untuk mengetahui keberadaan pilot tersebut.

[ad_1]

Jakarta, CNNIndonesia

Pilot pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Mark Mehrtens masih dalam pencarian sejak pesawat yang dibawanya dibawa ke lapangan terbang di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah pada Selasa (7/2) pagi.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Pimpinan Egianus Kogoya adalah pihak di balik pembakaran pesawat tersebut. Mereka juga memiliki pilot pesawat.

Pihak TPNPB-OPM alias KKB sebelumnya mengaku sebagai penerbang Susi Air Philips Mark Mehrtens. Klaim itu dibuat tak lama setelah pembakaran Selasa lalu.

“Pilot kami sudah disandera dan kami bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh menembak atau menginterogasi warga sipil di Nduga, karena yang dilakukan TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah pimpinan Brigjen Egianus Kogoya,” demikian keterangan Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom.

Namun klaim itu dibantah oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Dikatakan bahwa Kapten Philips datang ke pesawat yang membawa kelompok separatis itu.

“Tidak ada penyanderaan, tidak ada, dia menyelamatkan diri sendiri,” katanya di sela-sela Rapat Pimpinan Polri-TNI, di Hotel Sultan, Rabu (8/2).

Yudo mengaku belum bisa memastikan lokasi pilot pesawat Susi Air. Jika kejadian itu terjadi tidak ada saksi mata yang melihatnya.

“Karena dari awal kita tidak ada saksi di sana kapan dibakar kemudian dia (pilot) lari kemana, lari sendiri atau dibawa, sampai sekarang belum ada informasi, makanya saya belum bisa memastikan apakah dia benar. ditangkap atau tidak oleh KKB,” kata Yudo usai Rapim TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).

Yudo mengatakan saat ini pihaknya masih mengamati keberadaan pilot tersebut.

Koopsus belum diperlukan

Yudo, penerus Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI belum dimintai keterangan keberadaan pilot Susi Air itu. Koopsus merupakan satuan elite TNI yang prajuritnya dipilih dari tiga matras.

“Kurasa tidak, sampai aku mengirim sesuatu seperti itu. Itu urgensinya saja,” katanya.

Dikatakannya, di Papua sudah ada Panglima Cendrawasih hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang mengendalikan situasi.

GPS berhenti bekerja

Komandan Satgas Perdamaian Cartenz Kombespol Faizal Rahmadani mengaku hingga saat ini belum mengetahui keberadaan pilot Susi Air karena GPS Captain Philips sudah beberapa jam mati akibat peristiwa pembakaran.

“Saat ini belum bisa diketahui keberadaannya karena GPS-nya tidak aktif sejak Selasa (7/2) sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Faizal.

“Saat ini masih dilakukan upaya untuk mengetahui keberadaan pilot tersebut,” imbuhnya.

(lna/ain)



[Gambas:Video CNN]


[ad_2]

#Nasib #Simpang #Siur #Pilot #Susi #Air #Sandera #OPM #atau #Selamatkan #Diri Nasib Simpang Siur Pilot Susi Air: Sandera OPM atau Selamatkan Diri

Source: www.cnnindonesia.com