JDID mengumumkan akan resmi menutup layanannya secara permanen memasuki tahun kedelapan beroperasinya perusahaan di Indonesia. Pengumuman tersebut resmi dilakukan setelah serangkaian pemutusan hubungan kerja dan penutupan layanan logistik dari JD.ID.
Dalam pengumumannya, layanan tersebut akan ditutup pada 31 Maret 2023. JD.com mengumumkan penutupan tersebut di situs resminya. Perusahaan juga menyatakan tidak akan lagi menerima pesanan mulai 15 Februari 2023.
Sebelum akhirnya harus menutup layanannya, JD.ID mem-PHK 200 orang atau 30% dari total karyawannya. Tak hanya itu, perusahaan menutup layanan logistik JDL Express Indonesia pada 22 Januari 2023.
Lantas, siapa sebenarnya pemilik JD.ID yang sebentar lagi akan berhenti beroperasi? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga:
Badai PHK Terus Menerpa, Perusahaan Komputer Ini Pecat 3.900 Pekerjanya
Starter JD.ID mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. JD.ID lahir dari kemitraan antara Jingdong (JD.com) dan firma ekuitas asal Singapura, Provident Capital.
Provident bukanlah nama baru dalam industri ekuitas swasta atau perusahaan investasi. Di Indonesia sendiri, Modal Simpanan memiliki beberapa portofolio investasi.
Portofolio Provident Capital di Indonesia meliputi Tower Bersama Group, Merdeka Copper Gold, Provident Agro, JD.ID, dan Provident Biofuels.
Tiga perusahaan yang disebutkan pertama merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam grup Saratoga yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno.
Provident Capital sendiri juga terlibat dalam pembiayaan tahap pertama putaran pendanaan Seri F Gojek yang dipimpin oleh Google, JD.com dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation pada tahun 2019.
Baca Juga:
Pembuat Mainan Transformers Akan Memecat 1.000 Pekerja
Nama belakang Provident adalah Winato Kartono. Winato merupakan pemegang saham utama PT Provident Capital Indonesia yang sejak awal menjadi pemilik utama Provident.
Perusahaan memiliki daftar panjang portofolio investasi. Misalnya Tower Bersama Group, Merdeka Copper Gold, Provident Agro, dan Provident Biofuels.
Tak hanya itu, Provident juga terlibat dalam pembiayaan seri F untuk Gojek pada 2019. Pembiayaan tersebut dipimpin oleh JD.com, Google, dan Tencent, termasuk dalam daftar juga Mitsubishi Corporation.
Berdasarkan laporan yang diperoleh dari Nikkei, disebutkan pendanaan awal perseroan sebesar US$ 500 juta. Sebagian berasal dari Central, sedangkan sisanya merupakan joint venture dari JD.com, JD Finance dan Provident Capital.
Sementara berdasarkan informasi yang beredar, Provident memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$3 miliar. Perusahaan telah berinvestasi di berbagai sektor, seperti telekomunikasi, kelapa sawit, dan perdagangan elektronik.
Kontributor: Shifa Khoerunnisa
PHK Karyawan dan Bakal Berhenti Beroperasi Mulai 31 Maret, Siapa Pemilik JD.ID? #PHK #Karyawan #dan #Bakal #Berhenti #Beroperasi #Mulai #Maret #Siapa #Pemilik #JD.ID