Majikanpulsa.com –
Berita MotoGP: Bos Aprilia Massimo Rivola berpendapat Moto GP harus membatasi jumlah tim satelit dari masing-masing pabrikan untuk menghindari ketidakseimbangan kejuaraan.
CEO Aprilia Racing Massimo Rivola baru saja memprotes, menyerukan pembatasan jumlah tim satelit untuk setiap pabrikan. Hal itu ia lakukan setelah melihat gap yang sangat besar di MotoGP saat ini.
Aprilia sendiri melangkah lebih jauh musim ini dengan menggandeng RNF Racing. Namun, yang menarik perhatian pembalap Italia itu adalah keputusan Ducati menurunkan empat tim sekaligus.
Dia kemudian berargumen bahwa MotoGP bisa menjadi Piala Ducati karena pabrikan lain tidak bisa menolak. Apalagi mengingat tes pramusim MotoGP 2023 di Sepang awal Februari lalu didominasi pengguna GP Desmosedici.
Tujuh dari mereka finis di sepuluh besar dalam waktu singkat. Bahkan di lima besar, hanya Maverick ViƱales yang tercatat tidak mewakili pabrikan Borgo Panigale.
“Jika Anda mengemudi sendiri, Anda tidak memiliki pertunjukan. MotoGP seharusnya tidak menjadi piala satu kali. Hampir setengah dari tempat awal sudah ditempati oleh satu merek,” kata Rivola.
Pria 51 tahun itu tidak ingin Ducati menjadi pabrikan nomor satu di grid. Menurutnya, MotoGP harus memiliki aturan yang bisa menjaga keseimbangan kejuaraan.
Dorna Sports juga berharap bisa belajar dari aturan di Formula 1, di mana setiap pabrikan dibatasi hanya memasok dua tim.
“Saya setuju bahwa harus ada jumlah tim maksimum untuk setiap pabrikan. Di Formula 1, setiap pabrikan dapat memasok dua tim lainnya dengan driver dan gearbox,” ujarnya.
“Jika Anda ingin meliput tim lain, semua desainer lain harus setuju. Aturannya sangat sederhana, dan berhasil.”