Daftar isi
Analisis teknikal saham: definisi, pola, indikator dan caranya
,
Analisis teknikal saham adalah proses untuk menganalisis perilaku harga saham dengan menggunakan grafik dan pengetahuan teknis. Ini mencakup pemahaman pola grafik, indikator teknis, dan faktor fundamental. Pola grafik meliputi top, bottom, double top, double bottom, dan head and shoulders. Indikator teknis meliputi moving average, MACD, RSI, CCI, dan Bollinger Bands. Faktor fundamental meliputi laporan laba, ekuitas, dividen, dan lainnya. Analisis teknikal membantu investor mengidentifikasi kapan harus membeli dan menjual saham untuk mengoptimalkan keuntungan.
Analisis teknikal saham merupakan teknik analisis yang perlu Anda kuasai sebelum mulai terjun ke dunia investasi saham. Ini karena dengan keterampilan analisis teknis yang baik, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat di pasar saham. Jangan sampai Anda salah langkah yang bisa merusak investasi Anda.
Robot perdagangan adalah bentuk analisis teknis otomatis, tetapi Anda tetap perlu memperhatikan pola. Maka sangat penting mempelajari technical analysis untuk mengamati pola data dalam transaksi saham. Tidak hanya forex, tapi juga instrumen investasi lainnya. Lantas bagaimana cara melakukan analisis teknikal saham yang benar?
Pada artikel kali ini kita akan membahas penjelasan lengkap tentang analisa teknikal saham. Mulai dari pengertian, prinsip dasar, indikator, hingga cara analisa teknikal saham yang benar.
Apa itu Analisis Saham Teknis?
Analisis teknikal saham adalah teknik analisis untuk mengamati pola fundamental pasar, harga dan volume transaksi saham. Analisis teknis ini digunakan untuk menganalisis tren dari data masa lalu dan data saat ini. Dengan data tersebut, trend dan pola harga bisa terbentuk.
Seorang trader akan mengikuti pola yang muncul di pasar saham. Misalnya harga cenderung naik, mereka akan mampu membeli saham. Analisis teknikal saham juga bermanfaat bagi investor, terutama dalam menentukan kapan harus membeli saham yang bisa bertahan lama. Namun, analisis teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader daripada oleh investor.
Perbedaan antara analisis teknikal dan analisis fundamental
Ada beberapa perbedaan antara analisis teknikal dan analisis fundamental. Dari segi waktu, ini jelas berbicara tentang efek masa depan. Efek langsung atau jangka panjang. Berikut ringkasan beberapa perbedaannya.
Analisis Teknis | Analisis Fundamental |
Investasi dan perdagangan jangka pendek | Investasi dan perdagangan jangka panjang |
Memerlukan harga pasar saham historis | Membutuhkan data tentang kondisi ekonomi industri terkait |
Memutuskan kapan harus membeli saham | Tentukan perusahaan mana yang sahamnya harus dibeli |
Fokus pada data pasar, volume transaksi dan harga saham | Fokus pada kondisi makro dan mikro serta keuangan perusahaan |
Pelajari analisa teknikal saham untuk pemula
Agar Anda dapat mempelajari analisis teknikal saham, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Pertama, Anda perlu mengetahui masing-masing jenis definisi dalam analisis teknikal saham dan analisis fundamental. Selain itu, Anda juga harus mengetahui setiap jenis indikator yang ada dan mempelajari setiap trend yang ada.
Dalam analisis teknikal, Anda juga bisa melihat prospek saham-saham tersebut. Misalnya, analisis teknis akan menunjukkan akuisisi pelanggan dari perusahaan. Jika harga berfluktuasi, maka Anda perlu menggunakan analisis teknikal. Dengan analisis teknis yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
3 Prinsip dasar analisis teknikal saham
Fluktuasi harga mengharuskan Anda memahami prinsip dasar analisis teknikal saham, ada tiga prinsip yang bisa Anda gunakan. Berikut adalah 3 prinsip dasar analisis teknikal saham.
1. Aksi Pasar Diskon dalam segala hal
Semuanya mempengaruhi pergerakan pasar seperti kondisi politik, bencana alam dan faktor psikologis pelaku pasar. Artinya, pergerakan harga pasar merupakan cerminan langsung dari kejadian di sekitar kita. Jadi setidaknya setiap pagi Anda membaca topik dan sorotan berita yang jelas.
2. Pergerakan harga mengikuti trend
Pergerakan harga di pasar saham tidak acak, melainkan mengikuti pola tertentu. Harga bisa terus bergerak hingga berhenti atau bisa berbalik arah. Arah trend bisa berupa uptrend, downtrend dan flat trend. Dengan analisa teknikal, trader dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bertransaksi di pasar saham. Dari sini, Anda perlu menemukan pola berulang yang terjadi dari waktu ke waktu.
3. Sejarah terus berulang
Asumsi ketiga adalah pasar selalu bergerak menurut siklus dan pola tertentu. Pola-pola ini cenderung berulang dari waktu ke waktu. Dengan mengamati pola dan siklus ini, trader dapat memprediksi arah selanjutnya dari harga pasar saham.
3 Pola analisis teknikal saham
Setiap gerakan yang terjadi sebenarnya merupakan pola berulang yang terjadi pada setiap fenomena. Untuk itu Anda perlu memahami tren yang biasa terjadi. Ada 3 pola analisis teknikal saham yang perlu Anda ketahui. Ini pola polanya!
1. Pola lanjutan
Pola lanjutan adalah pola melanjutkan harga aset pasar modal dari tren sebelumnya. Pola ini dengan sangat baik menunjukkan koreksi harga sementara. Sehingga jika pola ini ada, ada kemungkinan harga aset akan kembali seperti semula setelah terjadi koreksi sementara.
2. Pola pembalikan
Pola pembalikan menunjukkan sinyal pembalikan tren. Pola ini akan terlihat pada puncak maupun pada harga pasar. Sinyal-sinyal ini juga cukup kuat sehingga Anda harus mempelajarinya.
3. Pola grafik bilateral
Jika Anda mempelajari analisis teknis, Anda perlu memahami pola grafik bilateral. Pola ini lebih rumit dari yang sebelumnya karena harga bisa bergerak ke dua arah.
Selain pola tersebut, Anda juga harus memperhatikan bahwa ada beberapa indikator dalam analisis teknikal saham.
7 jenis indikator analisis teknikal saham
Memahami jenis-jenis analisis teknikal saham sangat penting untuk diketahui investor. Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal saham yang perlu Anda ketahui. Yang pertama adalah overlay, yaitu garis penentu trend naik atau turun.
Overlay bisa dilihat di atas atau di bawah bar atau candle, misalnya Moving Average (MA) dan Bollinger Bands (BB). Indikator kedua adalah Oscillator, yaitu grafik pergerakan yang ditampilkan secara terpisah serta bar yang menentukan awal atau akhir suatu tren, misalnya Stochastic Oscillator, RSI atau MACD. Selain kedua hal tersebut, ada juga tujuh indikator lain dalam analisis teknikal saham yaitu:
1. Pada Volume Saldo (OBV)
Digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga saham. Ketika OBV naik, ini menandakan volume pembelian melebihi volume penjualan sehingga menyebabkan harga lebih tinggi. Jika OBV turun, penjualan melebihi volume pembelian, menghasilkan harga yang lebih rendah.
2. Jalur distribusi akumulasi
Dikenal sebagai garis A/D, ini adalah indikator yang paling umum digunakan dan mampu menentukan aliran uang masuk atau keluar dari sekuritas. Garis A/D hanya memperhitungkan periode waktu tertentu.
3. Indeks Arah Rata-Rata (ADX)
Merupakan indikator trend yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum dari suatu trend. ADX menggunakan garis atau angka 20 yang menunjukkan bahwa kekuatan tren sedang menurun dan 40 menunjukkan bahwa kekuatan tren sedang meningkat. ADX ditentukan oleh garis hitam dan berpusat antara 20 dan 40.
4. Indikator Aroon
Indikator analisis teknis saham untuk menunjukkan kekuatan tren dan keakuratan titik masuk atau mengidentifikasi tren yang akan dimulai. Terdiri dari dua garis, yaitu Aroon up (berwarna hijau) dan Aroon down (berwarna merah). Jika garis atas Aroon melintasi garis bawah Aroon, ada kemungkinan perubahan tren. Jika Aroon down berada di angka 0 dan memotong Aroon up, hal itu menandakan entry point dan trend trend akan naik atau sebaliknya.
5. Analisis teknis saham – MACD
Digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren, indikator ini terdiri dari dua garis, garis MACD dan garis yang bergerak lebih lambat, garis sinyal. Garis sinyal di atas titik 0 menandakan tren naik yang terus menerus, jika berada di bawah titik nol menandakan tren turun.
6. Indeks Kekuatan Relatif (RSI)
RSI adalah garis acuan dalam analisa teknikal berupa angka perantara atau 0. Defaultnya adalah 30 dan 70. Jenuh beli (overbought) diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi 70, sedangkan jenuh jual (oversold) diindikasikan jika harga menyentuh atau di bawah angka 30 .
7. Osilator Stokastik
Indikator ini mirip dengan RSI. Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis pada 0 dan 100 dengan garis hijau dan merah. Jika garis hijau berada di atas garis merah, itu menandakan tren naik. Jika garis hijau memotong garis merah, berarti trennya cenderung turun.
Cara Menganalisis Saham Secara Teknis
Analisis teknikal terlihat cukup sulit namun Anda tetap bisa mempelajarinya jika memiliki kemauan yang kuat. Selain itu, motivasi utama mempelajari analisa teknikal saham tentunya untuk membuat Anda lebih jeli dalam memilih langkah yang tepat untuk mengambil keputusan bisnis. Berikut salah satu cara analisa teknikal saham yang bisa anda lakukan yaitu:
1. Sering-seringlah menguji garis support dan resistance
Untuk membiasakan diri melakukan analisa teknikal, coba cari garis support dan resistance pada pergerakan saham. Ini dapat membantu Anda mendapatkan gambaran tentang harga saham termurah dan tertinggi.
2. Kuasai jenis indikator terlebih dahulu
Anda bisa mempelajari dan menguasai dua atau tiga indikator analisa teknikal saham terlebih dahulu. Sampai Anda paham dan paham, barulah Anda bisa mencoba indikator lainnya.
3. Jangan menyerah atau bosan
Jangan menyerah dan bosan dalam belajar analisa teknikal saham. Jika Anda menyerah, Anda tidak akan bisa menguasai teknik ini. Teruslah belajar dan jangan menyerah.
Bangun Bisnis Untuk Investasi Jangka Panjang Yang Konsisten Dapatkan Hasil!
Perdagangan saham merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, Anda juga harus memikirkan investasi jangka panjang yang konsisten, seperti membangun bisnis. Dengan membangun bisnis, Anda bisa mempersiapkan jalan menuju kebebasan finansial Anda.
Temukan artikel menarik lainnya di Google News
#Analisis #teknikal #saham #definisi #pola #indikator #dan #caranya majikan pulsa Analisis teknikal saham: definisi, pola, indikator dan caranya